Selasa, 14 April 2015

Deklarasi Gerakan Nasional Pemberdayaan Pancasila

Jakarta (indowarta.co) - 
Bertempat di Gedung Juang Jl. Menteng Raya 31 Jakarta Pusat, Dewan Harian Nasional (DHN) 45 mendeklarasikan Gerakan Nasional Pembudayaan Pancasila. Deklarasi itu dilaksanakan di gedung Joang 45 Lantai 2 Jl. Menteng 31 Jakarta Pusat, Selasa (10/07) lalu .
"Tim telah mengkaji amandemen UUD 45, amandemen sudah menyimpang dari jiwa bangsa dan UUD 45. Kita kembali kepada UUD 45," kata Ketua Umum DHN 45 Jenderal TNI (Pur) Tyasno Sudarto.
Menurut Tyasno, gerakan itu bukan berarti tidak menerima perubahan, tetapi penyempurnaan itu tidak boleh menyimpang dari Pancasila dan roh pembukaan UUD 45 itu.
"DHN harus menggalang nasionalis sejati. Gerakan nasional kembali ke UUD 45 yang asli. Yang kita kembalikan adalah semua dan seluruh jati diri bangsa," tandasnya.
Dikatakannya, gerakan nasional pembudayaan Pancasila dilakukan melalui diplomasi dan massa aksi. Menurutnya dua jalan ini yang diharapkan dapat efektif membangun gerakan pembudayaan Pancasila.
 
"Gerakan nasional mempunyai pasukan di lapangan itu mempunyai mitra, berupa badan kerja sama, mahasiswa, pemuda, buruh, tani dan apapun untuk mengembalikan ke jiwa bangsa," tandasnya.
 
Lebih jauh dikatakan Tyasno, gerakan tersebut juga akan melakukan aksi perubahan terhadap hal-hal yang bertentangan dengan amanat UUD 1945 dan Pancasila dengan terlebih dahulu melakukan konsolidasi kesemua organisasi masyarakat yang ada.
 
“Surat Keputusan Presiden (SK) Nomor 18/2008/Hari Konstitusi menunjukan bahwa pemerintah mengakui bahwa UUD 1945 merupakan konstitusi. Tetapi kenapa di amandemen? Ini yang menyebabkan jati diri kita hilang. Penegakan hukum yang benar tidak hanya ditulis tetapi ditegakan dengan keadilan nurani, itu sekarang tidak ada,“ tegas Tyasno.
 
Dalam waktu dekat ini, Tyasno menambahkan bahwa GNPP akan dideklarasikan diseluruh wilahyah Indonesia. “Kami ingin hukum tidak diawang-awang saja, tetapi mengakar dibumi dan hati seluruh rakyat Indonesia,“ imbuh Tyasno.
 
"Gerakan ini harus membumi dan merakyat di bumi bangsa Indonesia. Kampanye ini harus serempak di seluruh Indonesia. Setelah di pusat deklarasi  menyusul di daerah-daerah," kata Tyasno. (Raya)